30 Agu 2011

Friend of mine

Fiday August 26, 2011. 4.01 pm

Hi Mei, how are you doing over there? ;-P Just a few days to go till the big party right? :-):-) 


I never know that such 'Hi!' could turn my crappy holiday even better than i expected. I know.. I know.. I probably too much. but the truth is i'm glad he sending me a message. He's far away from us now, very far away!, but he promised us to come back soon, to have a snorkeling together. would he kept his promise? well i don't know.

He's probably the nicest guy I've ever met. A guy without Blackberry or Android, or other smart-asses phone that surely will steal every person attention and makes you invisible in every conversation. He will surely looked you in the eyes while talking, pay you a dinner (+1) and will try to understand you even though it is so hard for him to understand your story (+2) :)). even though  he's not as good looking as Jason Mraz, but he's so funny that can make you comfortable while being around him.

One day he asked me to join the trip to the beach with some other friends of us, but i canceled since my moms didn't give me a permission because at that time the schedule was at the same time as the family meeting time, here in my house. i apology him, he insist that i should really come even he would help me to wash the dishes, sweet isn't it?!

Anyway, time flies and a 'hello' will always end up with 'goodbye'. our togetherness probably only a small single dot in mine or yours timeline, but memories will remains. So Long Friend! i hope we'll meet again someday, here, there or everywhere.

28 Agu 2011

My Little Sister

This is my little sister you can call her Apela

she's 4 and she can't stop talking, 


her best friend called 'anak manis' was always on her side

anak manis is a very good friend of her, he always accompany her everytime she..


 studying


sleeping..

and so on..

One day she's going to Jakarta follow her parents to check their new house.
the rumah jabung suddenly very quite
seeing her stuff in every corner of my house..






 i think i'll miss her too much, when she's totally moves from our house.






14 Agu 2011

Sedikit Kesan Tentang Madre

Ditengah malam minggu super random yang saya alami bersama seorang teman yang akan pergi jauh itu, seorang teman lainnya kemudian datang dan menghampiri, katanya sih mau perpisahan gitu, say goodbye, last word, last dinner, dan beberapa last-last lainnya yang bisa aja mengundang dramatic events. sebelum benar-benar berpisah, kami menyempatkan ke toko buku, kata si teman yang baru datang itu  : "mau beli kado buat ponakan yang ulang taun besok", jadilah kami ramai-ramai ke toko buku. Disitu agak awkward, antara pengen buruan beres dan nggak pengen buruan beres, antara mikirn parkiran yang bisa aja udah mau tutup dan mikirin: kayaknya harus foto dulu untuk terakhir kalinya. ditengah ke awkward-an yang saya coba netralisir, tiba-tiba saya liat madre, buku terbaru Dee yang rencananya akan saya beli di Togamas mengingat harganya akan 30% *mungkin* lebih murah dari pada di gunung agung, tapi setelah di pikir-pikir ongkos ke Togamas mungkin akan sama dengan 30% yang saya bayar lebih mahal disini. jadi saya beli lah si madre ini:

Dan membereskannya kurang dari 48 jam :))

Sperti biasa Dee selalu memukau , membaca madre kita diajak menjadi dewasa dalam tutur kata yang sederhana dan tidak menggurui (bagian ini adalah yang paling penting yang harus dipunyai seorang penulis, menurut saya) dan karena saya merasa saya tidak bisa sesederhana Dee dalam menggambarkan sebuah 'rasa' maka, kesan kesan saya terhadap madre akan saya tulis dalam bentuk 5 point:


  • menurut menunggu layang-layang: Hati layaknya sebuah puzzle hanya bisa di penuhi oleh potongan puzzle yang pas. seberapa pun usaha mu untuk menambal kekosongan dari potongan yang hilang, yang kosong itu tetaplah akan kosong dan hanya akan terlengkapi oleh satu potong yang hilang itu.
  • membaca sosok pak hadi dalam madre: mengingatkan saya pada joni blak-blakan tapi yang ini lebih tengil
  • saya paling suka ketika dee mendeskipsikan suatu 'dissapoitment expectation'  dalam Guruji seperti ini: kamu tau nggak gimana rasanya ketika kamu mati matian mencari sesuatu, namun saat kamu sudah berada di hadapannya, kamu pun masih tidak bisa menemukan sesuatu yang kamu cari itu? 
  • sesuatu tentang kegamangan yang menyadarkan dalam have you ever ? yang dituangkan dalam perdebatan sederhana antara Howie dan Darma -btw- saya lupa detailnya tapi kira-kira gini: " how do I know the answer if you yourself also do not know what the question?
  • masih dalam have you ever?, saya suka banget ketika kegelisihan seorang Howie terhadap perubahan yang mungkin akan berdampak buruk bagi hidupnya sekarang, atau ketakutan semu terhadap sesuatu seperti 'takut keliatan begok', dipatahkan oleh Darma dengan telak melalui statementnya: "just laugh!"


akhirkata, -ngutip kalimat pertama dalam paragraf yang mirip kata pengantar- 

“…Hidup adalah proses bertanya. Jawaban hanyalah persinggahan dinamis yang bisa berubah seiring dengan berkembangnya pemahaman kita.”

























































































































                                            

5 Agu 2011

Arkanna Danish Firdaus



Officially miss this little cute monster man
if you seeing him please call..
*you know my number*
:P

Pergi

Hidup harus terus berjalan, konsekwensi dari perjalanan adalah meninggalkan atau ditinggalkan.
Dan satu-satu nya yang pasti di dunia ini hanyalah mati.


Alm. Eni
Lebaran kali ini sepertinya akan sangat berbeda, lebih sepi. Mungkin ia. wanita yang difoto ini adalah Eni, nenek saya. Nenek kami tercinta telah pergi, mendahului kami semua. lebaran ini pastinya sambal goreng super enak buatannya nggak akan bisa kami rasakan lagi. Nenek kami sudah benar-benar pulang atau melanjutkan perjalanannya sebagai mahluk  baru di alam yang benar-benar beda dengan kami saat ini. mungkin.

Sedih sudah pasti. Namun terlebih lagi selalu ada ‘moment of silent’ yang rasanya seperti waktu yang behenti sejenak setiap kali saya mendengar kabar kematian.

Bagi saya, manusia atau mahkluk lain yang bernyawa tidak akan pernah benar-benar mati. mereka hanya pergi, melanjutkan perjalanan, selesai urusan di alam yang satu, dan melanjutkan kehidupan dialam lainnya tanpa ingat lagi apa yang sudah terjadi dialam sebelumnya. Nenek saya, setidaknya sudah mengalami kehidupan di dua alam, Alam rahim, waktu ia dikandung uyut saya, alam dunia diamana melalui rahimnya lahir ibu saya dan tante-tante serta om-om saya. Dan sekarang dia sudah berada di alam yang ke-tiga: alam kubur yang saya belum tau kayak mana bentuknya. Tapi suatu hari nanti pasti tau. Pasti.

Hidup sepertinya memang sebuah perjalanan. Perjalanan untuk kembali pulang ke rumah-Nya. Oleh sebab itu filosofi hidup seorang muslim adalah: hidup untuk ibadah, ibadah adalah bekal untuk perjalanan  menuju  'RumahNya'. Konon katanya seorang muslim yang keimanannya sudah mencapai level tertinggi akan selalu merindukan mati, bukan karena dia ingin mengakhiri hdiup dunia yang penuh dengan nikmat dan dosa. Tapi terlebih karena sudah terlalu rindu dengan 'Rumah', dan ingin segera bertemu dengan Sang Pencipta, Allah SWT.
Dan saya merasa bersyukur dilahirkan sebagai muslim.

Pergi memang selalu terasa memilukan, seperti mandi air dingin digelapnya subuh yang selalu bikin mual. terlebih bagi yang ditinggalkan. hari itu semua orang tercengang sebelum akhirnya menitikan air mata. masih tidak percaya kalau eni kami memang sudah benar-benar pergi. Ada sesal yang menyesak ketika mengetahui bahwa kesempatan saya bertemu eni hanya pada saat pemakamannya. Ya. saya menyesal kenapa tidak bisa meluangkan satu waktu untuk menemuinya diwaktu senggang itu.

Saya berbicara terakhir kali dengannya 3 hari sebelum dia pergi, tanpa saya menyadarinya percakapan singkat itu nyatanya adalah pesan dan doa terakhirnya pada saya sebelum ia benar-benar pergi.

   “ni!!, maafin ita ya, belum sempet nengokin eni, eni yang sabar yahhhh, cepet sembuh ni…”

   “ neng ita, apa kabar sayang?, iah gapapa makasih ya sayang, neng ita.. sing cepet dapet kerja yang 
    tetap yah.. dapet jodoh yang baik, sing cita-citanya terkabul sayang”

   “makasih eni, eni yang sehat yaaa, minggu depan aku kesana”

   “ iah, amin, makasih sayang”

   “oke ni.. teleponnya aku kasi lagi ke mama yaa”

Dan minggu depan pun saya kesana, mengantarnya benar-benar pergi.



Untuk Eni:
Ni.., Selamat Jalan, saya bahagia karena akhirnya eni terbebas dari rasa sakit yang selama ini menyiksa eni. Semoga nanti kita dipertemukan lagi di ‘Rumah'
aku sayang eni.

:)