2 Sep 2009

Welcome to the Flat World.



Setelah pembicaraan menarik dengan seorang kawan, tentang masa transisi yang menjemukan. Membuat saya berfikir betapa manusia jaman sekarang mudah sekali depresi, yah, termasuk saya. Saya termasuk orang yang penuh dengan ke kahawatiran, bukan perfeksionis, tapi selalu merasa ada ganjalan setiap kali belum menemukan suatu pijakan yang pas, selepas meninggalkan satu fasa kehidupan yang sebelumnya.

Mungkin itu memang sudah menjadi tabiat manusia jaman sekarang. Di jaman seperti ini, jaman maju kalo kata orang tua bilang, kalau kita tidak bergerak, maka kita akan mati. Setidaknya, kita akan selalu di liputi rasa was-was “apakah esok hari saya masih bisa bertahan?”. Kalau kata Friedman, saat ini tidak ada satu jaminan bahwa satu spesifikasi keahlian dapat kita andalkan untuk bertahan di dunia kelas menengah baru.

Kelas menengah maksudnya?, begini, Friedman dalam bukunya The World is Flat menyatakan bahwa ada 3 golongan pekerjaan utama di dunia ini. yang pertama, pekerjaan golongan bawah yaitu kategori pekerjaan yang tidak dapat di digitasi maupun di outsourcing, contohnya adalah pekerjaan jasa seperti pengantar pizza, surat, tukang sapu, pembuat kopi dan lain-lainnya, yang kedua adalah perkerjaan golongan “tak tejamah”, seperti jenis pekerjaan yang dilakukan oleh Madonna, Paris Hilton, ataupun Tiger Woods, dan yang ketiga adalah jenis pekerjaan golongan menengah, biasanya pekerja golongan ini adalah pekerja yang memiliki intelektual tinggi, lulusan universitas maupun institusi ternama, kasarnya, perkerjaan kantoran. Saat ini pekerjaan golongan menengah ini adalah jenis pekerjaan yang mampu meraup jumlah pekerja paling banyak dalam 50 tahun terakhir ini.

Namun seiring dengan semakin majunya teknologi, dan persaingan global yang makin ketat, persaingan kerja di dunia kelas menengah ini semakin akan menggila. Jika kita tidak tahan dengan perubahan yang sangat cepat, maka kita akan sulit bertahan di dunia kelas menengah. Seperti yang Friedman bilang sebelumnya, tidak ada satu spesifikasi keahlian tertentu yang dapat menjamin kita dapat bertahan di dunia kelas menengah baru. Karena semua hal akan berubah begitu cepat, akan semakin banyak orang pintar di dunia ini. dan perusahaan tentu saja, akan mencari orang pintar dengan biaya termurah sesuaii dengan prinsip ekonomi.

Ingat waktu jaman revolusi industri, ketika otot manusia di gantikan dengan mesin-mesin, dan saat ini, otak manusia mulai di gantikan dengan komputer-komputer super canggih., (wew!!) ini seperti revolusi teknologi buat saya, hal ini sebenarnya sudah saya rasakan semnjak saya masuk SMU, ketika waktu itu perusahaan tempat ayah saya bekerja memangkas karyawannya secara besar-besaran. Yah.. ayah saya di PHK dan begitu sulitnya mencari pekerjaan baru, karena semua jenis pekerjaan yang ia tekuni, menuntut lebih banyak kriteria dari sebelumnya. ayah saya tidak tahan dengan perubahan itu, maka ia termasuk golongan yang tersisih di dunia menengah baru.

Saya sebenernya kaget juga waktu baca buku ini, kaget karena baru menyadari bahwa memang seperti itulah kenyataan yang terjadi di dunia saat ini dan sempat juga berfikir, kemana saja saya selama ini? terlalu sibuk mengurusi persamaan kekekalan kontinyuitas dan momentum kah? atau saya hanya dilenakan dengan sejarah “kejayaan” masa lampau? Atau kisah mimpi dalam film drama yang sangat saya gilai? Yang mana? (kayaknya semua dehh...(-_-!)) hehehe..

Satu hal lagi yang saya sukai dari buku ini, Friedman dalam bukunya, dia tidak hanya memaparkan fakta dari pada apa yang terjadi di dunia saat ini, tapi juga ada solusi yang juga disajikan. Untuk bertahan di dunia kelas mengah baru ini ada satu solusi menarik yang menurut saya harus dimiliki oleh kita yaitu, kemampuan kita untuk terus belajar. Kemampuan kita untuk terus merangkak. Menyesuaikan diri dengan perubahan. Itu mungkin jalan satu-satunya kemampuan untuk bertahan di dunia kelas menengah baru.

Belajar tidak harus melalui bangku kuliah, tapi bisa dari mana saja. di internet apa lagi.., yang penting kita mau berusaha dan membuka pikiran dan bertanya. Karena, tidak ada seorang pun yang akan bekerja lebih keras dari pada seoarang anak yang ingin tahu.

source gambar: http://i.treehugger.com/images/2007/10/24/green-job-crossroads.jpg