3 Apr 2012

Fave Fictional Character #3 : Peeta Mellark (The Hunger Games)

Setelah sekian lama nggak memanjakan mata dengan nonton bioskop, akhirnya hari ini gw berkesempatan lagi untuk nonton di Ciwalx XXI. awalnya mau nonton The Raid, film yang happening banget di timeline fb beberapa orang di facebook, tapi karena sebelumnya gw udah pernah nonton merantau yang juga dibikin oleh sutradara dan dan diperankan oleh orang yang sama dengan film merantau, dan mengetahui pula genrenya kayak mana. sesungguhnya gw jadi tidak tertarik meskipun film itu menang banyak award, tapi sungguh, gw nggak tertarik.

Akhirnya setelah bernegosiasi sama kiki dan nina jame, akhirnya diputuskan lah kita menonton film ini:



Ekspektasi awal nonton film ini cuman pengen dapet tontonan yang agak mikir, nggak cuman tontonan action loncat-loncat kesana kemari pake darah-darah ditambah sedikit romance. sebelum mutusin untuk nonton the Hunger games, gw udah sempet nonton traillernya di acara showbizz metro tv. and it got me curious!

Josh Hutcherson as Peeta Mellark
Film ini bercerita tentang kisah seorang Katniss Everdin yang jadi voluntir dalam permainan Hunger Games. disini dia dipaksa untuk bertarung atau bertahan hidup dalam sebuah permainan hidup-mati untuk dapat hidup dan memperoleh jatah makanan untuk distrik tempat dia tinggal selama satu tahun. latar belakang asal mula dibuatnya permainan hunger games ini agak absurd emang, tapi setelah adanya permainan ini, cerita mulai jadi seru. si Katniss adalah tipikal perempuan tulang punggung keluarga. kondisi keluarganya yang serba kekurangan membentuk karakter Katniss yang dingin, mandiri, tangguh dan tahan banting. diliat dari karakternya si Katniss ya udah lah yah.. ga usah ditanya semua orang juga pasti tau kalo dia bakal survive sampe akhir.

Yang agak2 nabok kepala gw mungkin adalah karakter si Peeta Meelark. Peeta yang terpilih sebagai kandidat laki-laki dari distrik 12, adalah laki-laki dengan karakter agak alay, adalah tipe pria standar yang kurang pede dan tapi suka curcol all the way. skill bertahan hidupnya nol. tapi dia punya satu yang nggak dipunyai oleh si Katniss : Social Skill.

Dari awal cerita kita udah diliatin bahwa, meskipun si Peeta lemah, tapi dia bisa banget narik perhatian audiece, terutama dengan kelihaiannya ber-curcol-ria dan kemampuannya berkawan. pada hari-hari sebelum permainan utama dimulai, dia bisa banget narik perhatian sponsor dengan curcolnya dia, bagaimana dia jatuh cinta sama si Katniss yang nggak mungkin bersatulah, pokoknya drama banget.
Petta Mellark The Bread Boys ;)

Jadi inget salah satu temen kampus yang [kayaknya] terkenal banget seantero kampus dan satu angkatan. orangnya biasa aja, lumayan cantik, temen deketnya banyak banget dan kayaknya dia memang akrab sama semua orang. suatu ketika gw lagi terlibat event yang memungkinkan gw untuk kerja bareng sama dia, dia pernah bilang sama gw, kalau dia itu hobi banget curcol. setiap ketemu sama orang, pasti ada yang dia curcolin, entah soal kehidupan pribadi, entah soal kuliah, event yang lagi dia kerjain, sampai soal mimpi-mimpi dia. dulu gw pikir orang ini agak sedikit gila karena semua orang dia curcolin :)), tapi ternyata efeknya emang dasyat sih, semua orang jadi ngerasa kenal sama dia, dan nyaman berada dekat-dekat dia. terbukti dari wall facebooknya yang selalu ramai oleh posting temen-temennya yang excited banget nulis di wallnya padahal isinya cuman sekedar nanyain kabar atau lagi dimana.

oke balik lagi ke filmnya,

Satu lagi yang bikin gw tertarik sama karakter si Peeta Mellark ini adalah, meskipun agak alay, tapi orang ini punya prinsip juga. honestly, gw cukup stunning juga waktu dia bilang gini sama si Katniss:

I just keep wishing I could think of a way to show them that they don't own me. If I'm gonna die, I wanna still be me. ~ Peeta Mellark.

Statement dia bikin gw sadar kalau, semua orang selalu punya pilihan. dan takdir manusia itu sepenuhnya ada ditangan manusia itu sendiri. Tuhan cuman mempersiapkan garis-garisnya aja. Melihat seorang Peeta Mellark yang lemah, penonton kebanyakan, pasti udah bisa nebak kalau nih bocah bakal mati duluan karena ke-alayannya. but guess what?! That doesn't happen! Peeta Mellark mungkin lemah tapi dia nggak bodoh. Selama pertandingan berlangsung lagi - lagi sosial skillnya si Peeta inilah yang membuat dia bisa survive di tengah gerombolan Cato yang hobi bunuhin orang dan tanpa kelaparan. dan sampai ketika dia berada di ujung pertandingan, dimana dia dipaksa untuk bertarung sama si Katniss. dengan culasnya dia nggak mau ngikutin alur pertandingan, dan memilih untuk makan berry beracun, yang menyebabkan pertandingan jadi ga seru lagi, dan panitia jadi disalahin sama sponsor, dan akhirnya.. panitianya yang ngalah, dan dia tetap hidup. :)))

oke sampai pada kesimpulan,

Intinya adalah: Jangan pernah remehkan Social Skill.
Itu tabokan buat anak-anak kampus gw yang lagaknya sering kali selangit mentang-mentang sekolah di kampus terbaik seindonesia. :))

Sejago apapun lo pake matlab, atau selihai apapun lo menyelesaikan integral lipat 3, kalau lo nggak punya social skill, elo pasti bakal susah untuk bisa survive di dunia ini well meskipun tetep bisa juga sih.dan jangan heran kalo lo sering liat ada orang yang gak pinter-pinter amat tapi hidupnya sepertinya selalu beruntung. atau lo mungkin pernah denger kasus orang pinter yang selalu gagal dapet kerja pas bagian interview sama HRD? I think it's all about the  matters of social skill! 

Beberapa orang yang gw kenal, pernah gagal di intervews HRD. mereka sering kali memaki-maki HRD, bilang HRD sok tau lah, atau HRD bodoh udah nolak orang pinter lah, and so on and so on. It seems logic ya, HRD emang gak akan ngerti skill apa yang kita punya yang membuat kita merasa hebat dan worthed untuk kerja di perusahaan itu. Tapi apa coba? Ternyata memang bukan disitu masalahnya. Intinya adalah: Interview HRD itu sering kali cuman semacam ujian apakah calon karyawan perusahaan tersebut bisa berkomunikasi dengan manusia normal atau tidak. karena pada kenyataannya perusahaan itu adalah suatu ruang multi kultural yang isinya adalah berbagai manusia dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, kalau ngomong aja ga bisa, gimana bisa bekerjasama dengan baik?!

Nah untuk mengetahui apakah social skill lo udah oke atau belum, mari lakukan semacam percobaan sederhana. Coba test ngomong sama orang yang latar belakang pendidikannya lebih rendah dari lo, kalo lo nggak bisa bikin mereka jadi mau ngobrol sama lo, atau lo nggak bisa membuat mereka memahami perihal topik pembicaraan yang elo sampaikan, mungkin itu feedback buat lo. mungkin social skill lo emang masi kurang  *hehehe* ayo berlatih lagi..

*no offense loh yaa



1 komentar:

winditeguh mengatakan...

Siapa sih mei org mabok yg bilang kampus lo kampus terbaik seindonesia, wkwkwk ini nih belagunya anak2 ganesha.

Lo tau mei perusahaan gw skrg kebanjiran staff dr kampus lo. Helooo ngapain aja tuh pada ke bank. Hahaha.

Btw soal tes social life, gw lulus mei, soale cleaning service srg bgt ngobrol sm ane. Itu termasuk ga mei ??