20 Nov 2013

Notes From Düsseldorf

working hard in the office,
studying harder in the school,
wasting time searching for a scholarships,
broken heart by many rejections,
leaving home, crossing continents,
scolded by a grumpy old lady,
struggling against language barrier,
wasting euros for train and hostel,
just for 2 hours waiting in line, 2 hours standing in a hall, jostling with the crowd,
to see a performance of an unimportant band whom quality is exponentially decreasing  from album to album *haha
(well, at least for me their album's quality was decreasing)
it's so funny, how me people working so hard on important things,
just to be able to do the most unimportant things in life :)


11-11-13
Enjoying Arctic Monkeys Concert with D. Fahri 
 at Mitshubishi Electric Halle 
Düsseldorf - Germany


9 Okt 2013

Little notes from far far away place.

For almost 28 of my life, I never went to any places and stay there for a long time. but I still feel that my life was colorful. some of you might think that I'm too innocent to think that my life is colorful even though i never been to any places. but the truth is its indeed colorful, that I never feel so bored with my life. those who are come and go in my life put their colors on me and my timeline, i heard so many story from them and making friends with them. Everytime I heard their story, I always wonder, and excited and somehow I can feel their excitement from their stories. and without i realized, all those things has grown my feeling about the same journey, I'm always sure that I can go abroad to see many places, and feel the experience. like they do.

and now,
It's all happening..

I'm writing this after I stayed one month in this beautiful small city in Germany - Europe. Away from my mother, father and my sister and my cute 'lil niece. you can imagine my excitement so that it takes me so long for me to finally writing a note regarding my journey here. yes I'm so excited, and also confused at the same time. I always want to travel, but I don't know where to go. I always want to see the world, but I don't know where to visit first and what to see. at that time, i used to think, whether, my excitement to travel is only a matter of mainstream euphoria about the live-the-life-quotes that recently appear in the social media? or this is exactly what I really want? this stuck in my mind for past few weeks, even during my first travel to Berlin, when my friend keep asking me, what do I want to see in Berlin. and I only replay, " I don't know, I just want meet you and feel Berlin".

Looking at my future schedule and things that i'm gonna do for the following week and months was full of schedule to visit my friends who spread somewhere in Europe and Netherland. I finally found that, my desire to travel is to visit them, to visit those who has put some colors in my life. I just want to see them again, and maybe, just to say thank you, for inspiring me. :)

Braunschweig, 09 October 2013.

xx


3 Okt 2013

Chaos

              "Gua pengen beli jaket euy, buat winter, dimana ya yang murah?, gua pengen beli The North Face atau Jack wolfskin gitu tapi mahal banget euy" kata saya pada suatu hari.
               "Coba lu buka dulu web ini" sambil mengetikkan alamat web yang dituju " terus cari model yg lo mau" katanya
               "Kalau cewek, biasaya jaket yang kayak coat gini yg lucu-lucu"
               ".."


23 Jul 2013

Snippets From The Dead Poet Society (1989).

"I went into the woods because I wanted to live deliberately. I wanted to live deep and suck out all the marrow of life... to put to rout all that was not life; and not, when I came to die, discover that I had not lived."



Carpe Diem, Seize The Day!
Make Your Life Extraordinary!



21 Jul 2013

Kisah Sibodoh dan Sidia

Jadi ceritanya dalam tulisan kali ini. saya akan bercerita tentang kisah Sibodoh yang amat bodoh yang  'berteman' dengan Sidia yang sudah akan terbang jauh. entah kemana. untuk kedua kalinya. fuck!

Kalian tentu tau, bahwa nggak ada manusia yang ahli dalam segala bidang, kalaupun ada, orang ini pasti cuman semacam one in a million. hampir gak mungkin. kalau hidup manusia dibagi kedalam 3 aspek: cinta, karir, dan pertemanan. maka kelemahan sibodoh ini ada di point yang pertama ya itu cinta.

Sibodoh kenal Sidia ini lebih dari setahun yang lalu. awalnya nggak begitu kenal dekat, lalu mulai dekat karena sering ketemu, lalu sering mengabiskan waktu bersama, lalu sering bercerita tentang apapun, sampai akhirnya dekat dan cukup dekat, seperti teman lama yang diperjumpakan kembali. aneh. 

Pada suatu hari dibulan musim peralihan II, sibodoh yang asik dengan sketchbooknya tanpa sadar telah berhasil menyelesaikan sebuah sketsa seseorang, aneh, pikir Sibodoh. Karena biasanya Sibodoh tidak pernah sanggup menyelesaikan apapun yang berkaitan dengan menggambar seseorang yang nyata. Sibodoh memang suka menggambar orang, tapi seringnya orang-orang itu fiksi. tak pernah nyata. Sibodoh berkonsultasi dengan Siteman, teman baik semasa kuliah dan sampai hari ini, dan berdasarkan hasil analisa dan diskusi semalam suntuk dengan Siteman, Sibodoh akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa : dirinya sudah jatuh cinta.

Sejak saat itu, Sibodoh tidak pernah lagi menganggap semua yang ada itu biasa saja, sibodoh mulai bertanya-tanya, apakah Sidia memiliki perasaan yang sama, apakah Sidia pernah memikirkan tentang Sibodoh juga, Seketika itu juga Sibodoh yang dulu selalu ceria, menjadi lebih sering bengong didepan pc. sambil curi-curi pandang pada Sidia yang duduk tepat di seberang belakang mejanya. Sibodoh merasa jadi orang yang sangat tidak keren lagi karena hal-hal tersebut, Sibodoh bingung, apakah Sibodoh harus mengaku saja, dan menghancurkan kenyamanan yang ada saat ini, atau Sibodoh harus menahan sakit ini, dan menikmati sisa waktu yang ada bersama Sidia karena, dalam kurun waktu 1 bulan lagi Sidia akan pergi ke tempat yang jauh. 

Akhirnya dipilihlah pilihan kedua, dengan asumsi Sidia toh akan pergi jauh, biar saja yang ada kenangan yang indah, tidak usah dihancurkan dengan masalah perasaan yang, fuck, mungkin akan memudar nanti kalau dia sudah pergi jauh. akhirnya disisa waktu yang 1 bulan itu, rutinitas sama yang rasanya tidak lagi sama itu dijalani kembali, dinner-dinner, pembicaraan mendalam soal apapun, cerita-cerita Sidia tentang fans-fans nya, jalan-jalan meaningless yang menyenangkan sekalingus menyakitkan sperti luka yang dibanjur air garam. menyebalkan.

Sampai akhirnya waktunya tiba, Sidia harus pergi, si bodoh sedih sekaligus senang, karena tidak bisa bertemu sidia lagi dan  bahagia karena tidak harus lagi merasakan perasaan mual ala luka-dibanjur-air-garam dan bisa 100% move on. everything went well, everybody's happy, none's gonna hurt, happy ending!

"Great job bodoh!" kata Sibodoh dalam hati. Akhirnya semua berjalan sesuai skenario. "tak mengapa bodoh, kau akan segera sembuh" katanya dalam hati. ya aku akan segera sembuh tenang saja, akan ada waktu yang menyembuhkan. lalu Sibodoh, dengan luka yang masih basah, kembali menata hidup. 

 5 Bulan kemudian. di dalam sebuah percakapan via Yahoo Messenger,

Sidia      : "Ia gua akan balik lagi, kita bisa hang out lagi"
Sibodoh : " yakin lo mau balik lagi?"
Sidia      : "iaahh.. wohooo!!"
Sibodoh : "..."

Fuck! kata Sibodoh dalam pikirannya kenapa dia balik lagi? kenapa harus sekarang? kenapa setelah luka gua hampir mengering?. Sibodoh tidak menyangkal kalau sebagian dari dirinya merasa senang karena akan bertemu lagi dengan Sidia, tapi sebagian lagi merasa kalau dia hanya akan menoreh luka yang sama di tempat yang sama. fuck!

Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu datang juga, Sidia datang.  Sibodoh, kembali dengan kebodohannya, yaitu merasa senang, padahal dia tahu kalau ini cuman semacam memori yang terulang kembali, sakit yang sama dua kali. 

Dan, seperti apa yang sudah sibodoh prediksi dengan akal warasnya, rutinitas sama seperti setahun yang lalu terjadi kembali, dinner-dinner, pembicaraan mendalam soal apapun, cerita-cerita Sidia tentang fans-fans nya, jalan-jalan meaningless yang menyenangkan sekalingus menyakitkan dan efek luka yang sama yang dibanjur air garam lagi dan lagi. kali ini tambah parah karena ditambah dengan cerita-cerita Sidia yang sekarang punya pacar baru yang katanya baru kenal 3 bulan via online! triple fuck!!

Sibodoh yang memang bodoh karena kembali makan hati, untung belum sampai ingin mati." kenapa gua Sebodoh ini, kenapa?", "kenapa tuhann??", Sibodoh kembali meratap, sambil, tetap melakukan rutinitas membanjur-luka-dengan-air-garam, lukanya kembali membasah, dan masih berdarah. kini dia menjalani hidup setengah galau, karena dalam kurun waktu 1 minggu lagi, Sidia akan kembali pergi ketempat jauh yang amat jauh. kali ini mungkin akan lama dia tidak kembali. semoga saja. 

Sibodoh berfikir keras, harus bagaimana endingnya cerita ini, dia tidak ingin terus menjadi sibodoh, oleh sebab itu sibodoh bertanya pada kalian. kalau kalian yang jadi Sibodoh, ending apa yang akan kalian pilih?

  1. Tetap menjadi Sibodoh yang super bodoh dengan memilih ending yang sama seperti cerita sebelum Sidia datang kembali.
  2. Naik level menjadi si Sibodoh yang belajar pintar dengan mengaku pada Sidia dan menghancurkan semuanya untuk selamanya. atau...
  3. __________________________ <silahkan isi sendiri>.

31 Mei 2013

#27on27th

Akhirnya angka 27 datang juga. tak tertolak, tepat waktu.
Ya, 27 Mei 2013 yang lalu saya genap berusia 27 tahun.
Alhamdulillah.
Begitu banyak nikmat, kebahagian dan semangat baru yang mewarnai hidup beberapa tahun terakhir ini, sampai bingung mau yang mana duluan yang harus ditulis, saking bingungnya jadi cuman bisa senyum senyum sendiri sambil alhamdulilah dalam hati.
:D

27 masih tahan melajang (haha). meskipun belum ada pacar atau calon suami, saya jarang sekali merasa kesepian. mungkin karena ada mereka-mereka ini yang kadang jauh dimata, tapi selalu dekat di hati.






27 tahun katanya golden age. tau deh maksudnya apa hahaha
anyway, Tahun-tahun kedepan mungkin ga akan lebih mudah dari tahun kemarin
tapi saya yakin Allah, akan selalu memberikan kemudahan dibalik kesulitan.
jadi meskipun berat, 

Saya memilih untuk tetap berbahagia.
atas hal-hal didepan yang masi misteri

Que sera sera. what ever will be will be

Alhamdulillah

4 Mei 2013

Dear masbrow

Dear masbrow, why you insist to go with me downhill and pay for my foodie?
Dear masbrow, why are you so happy around me, laughing so hard and get pinky ?
Dear masbrow, why you saying that I'm your close friend and don't want me to leave, but then never replay my messages?
Dear masbrow, why you keep telling me that you already in a relationship, but then get angry and suddenly leave when i decide to hang out with my other masbrow, instead of you?
dear masbrow, are you jealous?

23 Apr 2013

What's on My Playlists

Akhir-akhir ini saya lagi suka sama beberapa lagu dari musisi-musisi jaman dulu.
Entah karena umur yang sudah semakin menua. atau entahlah saya hanya merasa, musisi jaman dulu itu lebih niat dalam bermusik. entah kenapa musik musik jaman dulu lebih masuk ke telinga dan hati saya. ibarat bumbu pada makanan, rasanya lebih 'meresap'.

saya nggak ngerti soal chord musik, atau tangga nada. selera musik saya mungkin agak sedikit aneh kalau di banding dengan selera teman-teman sebaya hari ini. tapi bener deh. semaksa apapun saya berusaha untuk mendengarkan pit bull, katy perry, marron 5 atau gaga. kenikmatannya cuman sebatas ruang karoke aja. diluar itu saya lebih suka sama musik-musik orang-orang jaman dulu ini. musik-musik mereka mungkin direkam tidak dengan instrumen yang luar biasa seperti hari ini, namun entah apa tapi seolah olah ada sesuatu yang mempertegas 'warna' dari musik jaman dulu, yang bikin mereka masih tetap enak didengar walaupun saya mendengarkannya di era yang berbeda. *ah ngomong apa saya ini*

anyway berikut adalah 4 musisi yang lagunya lagi sering saya putar di playlist kantor dan di laptop siganteng.

1. Jeff Buckley (1966-1997).
Kalo denger lagu-lagunya Jeff Buckley, kayaknya orang ini spanjang hidupnya selalu galau masalah cinta. bisa dikatakan dia ini king of broken heart lah hampir semua lagu-lagunya adalah lagu patah hati, tapi penghayatannya yang luar biasa selalu bisa bikin crowd yang nonton dia jadi semacam terhipnotis sama lagu-lagunya. hampir semua lagunya Jeff Buckley cocok ditelinga saya, tapi dari semua koleksi yang saya punya yang paling whimsical itu yang ini:



Broken down and hungry for your love
With no way to feed it
Where are you tonight?
Child, you know how much I need it.
Too young to hold on
And too old to just break free and run


2. Ella Fitzgerald (1917-1966)
Kalo Ella Fitzgerald itu penyanyi jazz tahun 50-60 an. saya nggak terlalu tahu banyak sih tentang dia. tapi search aja di wikipedia pasti ada biografinya. dapet lagu Ella fitzgerald itu nggak sengaja, karena waktu itu sempat bertukar playlist sama teman, terus nemu lagunya di kompilasi smooth jazz. beberapa lagu Ella Fitzgerald yang saya suka diantaranya misty sama moonlight in vermont. lagu moonlight in vermont ini mungkin kalau disamakan sama lagu indonesia itu agak-agak mirip sama lagu denpasar moon atau lagu sunda macam curug cinulang gitu *haha. anyway, this is one of my fav from Ella


Pennies in a stream
Falling leaves a sycamore
Moonlight in vermont

Gentle finger waves
Ski trails down a mountain side
Snowlight in vermont


3. Billie Holliday (1915 - 1959).
Nah yang ini juga agak kurang ngerti siapa sebenerarnya dia. dan sama juga seperti Ella Fitzgerald, saya mengenal Billie holiday dari lagu kompilasi smooth jazz yang dikasi oleh teman saya. tapi kalo baca sekilas di wikipedia katanya Billie Holiday hidupnya drama banget, selain itu perempuan yang dikenal dengan sebutan 'Lady Day' ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan musik jazz di Amerika. untuk lebih jelasnya baca aja disini. menurut saya pribadi Billie Holliday suaranya itu kayak rujak pop sama jazz, pop sama jazz. tebal, dan unik. kalau udah sekali denger pasti untuk yang lain langsung ketebak siapa yang nanyi.



I don't know why but I'm feeling so sad
I long to try something I never had
Never had no kissin'
Oh, what I've been missin'
Lover man, oh, where can you be?


4. Nick Drake (1948 -1974)
Nick Drake itu musisi dari inggris yang masa produktivnya bersamaan dengan The Beatles. tapi waktu jaman dia masi produktiv, Nick Drake ini semacam kurang terkenal karena dia tipikal musisi yang nggak mau road show-road show buat memperkenalkan albumnya (musisi yang aneh..). Karya-karyanya justru menyeruak setelah dia meninggal. Lagu-lagunya cenderung terasa 'murung' dan beberapa diantaranya cukup ngasi kesan peaceful, kalo denger karya-karyanya Nick Drake rasanya agak diragukan kalau lagu-lagu tersebut diciptakan tahun 60-70 an. soalnya nada-nadanya lebih mirip lagu -lagu tahun 90an. makanya beberapa media menyebutkan kalau, Nick Drake itu semacam lahir di tahun yang salah. anyway, ini lagu pertama Nick Drake yang bikin saya langsung jatuh cinta sama musiknya.



I never felt magic crazy as this
I never saw moons knew the meaning of the sea
I never held emotion in the palm of my hand
Or felt sweet breezes in the top of a tree
But now you're here
Brighten my northern sky.




2 Mar 2013

Dear Akar gigi,



Terimakasih, karena sudah tinggal selama hampir 8 tahun digigi saya. semoga dokter gigi yang baik itu memang benar. memang kamulah selama ini sumber infeksi berkepanjangan disinus saya. semoga dengan dicabutnya kamu dari tempat kamu berada kemarin, maka, selesai juga drama sinus-nggaksinus-tapi-kayak-sinus-pilek saya ini. 

sekarang saya sudah move on. 

meskipun move on itu cukup berat ternyata, mungkin kamu yang lebih merasakan, waktu barang mirip tang itu mulai masuk kemulut saya, oh! sebelumnya, waktu suntikan yang kecil itu mulai menusuk syaraf kamu, saya ga liat sih. tapi kerasa, pedih. pedih baget. lebih pedih dari pada cinta bertepuk sebelah tangan. tapi untungnya durasinya nggak selama itu. terus waktu mulut saya di koyak-koyak pake barang mirip tang, yang bikin kepala saya melipir ke samping kursi periksa, dan mata yang terus menyeripit-nyeripit menyiratkan 'aw.. aw..' yang merupakan sinyal supaya dokter yang baik itu lebih peka ketika saya ngerasa sedikit sakit. sampai akhirnya semua prosedur selesai, dan untuk kali pertama saya melihat kamu. oh! betapa saya sangat bersyukur. semoga hari-hari kedepan jadi jauh lebih baik setelah hari ini.

*makan antibiotik*. 


24 Feb 2013

I envy their friendship

...Ada satu film yang lagi gua sukaa banget. Film remaja sih. gua tau gua udah ga remaja lagi. tapi yang satu ini beda. judulnya The Perks of Being Wallflower. film ini bercerita tentang seorang Charlie yang berjuang untuk bisa ngelewatin masa-masa SMU-nya sebagai seorang introvert dari ga punya teman sampai dapet temen.
ceritanya mungkin sederhana. tapi jalannya nggak sesederhana itu.

Mary Anne - Charlie - Sam - Patrick - Alice

Film ini mengangkat banyak issue seputar transformasi seorang remaja yang menuju dewasa. Dari issue susah nya cari temen, narkoba, pacaran, bahagianya punya teman satu geng, bullying, sampai permasalahan identitas seksual dan pelecehan seksual pada remaja. buat yang ngerasa introvert pasti bakal seneng banget nonton film ini, soalnya bakal berasa nggak sendirian lagi.

Filmnya diangkat dari novel berjudul sama karyanya Stephen Cobsky. katanya sih novelnya sempet di banned supaya ga beredar di Amerika saking gamblangnya sang penulis menggambarkan dinamika kehidupan remaja di Amerika. kalau bener kehidupan SMU di amerika adalah seberat itu maka gua merasa sangat beruntung karena dibesarkan dan bertumbuh di indonesia karena orang indonesia sangat suka berteman. meskipun bule-bule sering nganggep orang indonesia itu hobi basa-basi dan mencampuri urusan orang lain. toh nyatanya.. tindakan basa-basi itu bikin orang indonesia lebih akrab sama tetangga atau teman-temannya. dan jarang banget ada kasus seseorang ga pernah dapet teman dari awal masuk sekolah sampai kuliah di indonesia.

Bagian yang paling bikin gua jatuh cinta sekaligus iri sama film ini adalah kisah pertemanan Charlie, Sam, dan Patrick. *uhhm gua sukaaa banget sama karakter Patrick di film ini, tapi nanti aja, kita bahas soal dia di lain waktu ya*. Patrick adalah teman pertama yang charlie yang dia kenal di kelas prakarya. dan Sam adalah saudara tiri Patrick. Mereka bertiga berteman setelah mengetahui teman baik charlie meninggal akibat bunuh diri.

Memasuki lingkungan baru mungkin memang suatu proses yang biasa. tapi justru proses untuk bisa diterima dilingkungan baru itu emang selalu jadi bagian yang nggak mudah. kadang-kadang kita harus menjadi seseorang yang 'bukan kita' supaya kita bisa diterima disuatu lingkungan baru, karena terkadang menjadi diri sendiri pun sering kali malah  lebih mempersulit kita untuk bisa diterima. Charlie berusaha untuk menarik diri dari hiruk pikuk SMU demi terhindar dari tindakan bullying sampai dia ketemu Patrick yang kayaknya bernasib sama kayak dia, lalu Sam rela pura-pura nggak tau kalau dia sudah ditipu sama pacarnya demi supaya gak diputusin, dan Patrick memilih untuk jadi diri sendiri, jadi orang paling quirky dan pura-pura cuek sama semua ejekan yang dia terima. semuanya nggak selalu berjalan mulus,  tapi semuanya berusaha untuk bisa survive ngelewatin masa SMU. tapi ketika mereka bareng-bareng, ngelakuin berbagai macam randomness, mereka semua bisa jadi diri sendiri dan ga ada yang protes satu sama lain. waktu yang satu lagi kena masalah, atau sedih, yang lain pasti ngasi support.

pokoknya pertemanan mereka bener-bener bikin iri deh. bukan karena iri gua ga punya teman, tapi iri karena keterikatan mereka yang amat-sangat istimewa.

I can see it. This one moment when you know you're not a sad story. You are alive. And you stand up and see the lights on the buildings and everything that makes you wonder. And you're listening to that song on that drive with the people you love most in this world. And in this moment, I swear...We are infinite. 
~Charlie. The Perks Of Being A Wallflower

tontonlah filmnya.. pasti bakal ngiri juga sama persahabatan mereka :D











11 Jan 2013

Detoksifikasi #1

Awal tahun 2013 dimulai dengan tantangan besar dalam hidup gua.
dimulai dengan mulai mengkomersilkan skill yang gua punya.
dan dituntut untuk mulai pilih-pilih kerjaan.
mulai matre.
iah Lah hari gini??

Hari ini susah banget jadi manusia.
harus pinter ngitung, dan jago bikin strategi.
kalau nggak, nanti bisa mati.
waktu udah hampir jadi currency.
uang hampir ga ada harganya.

sementara kebutuhan makin meningkat, 
manusia dipaksa terus untuk bekerja, 
memenuhi kebutuhan,
memuaskan keinginan,
dan begitu semua udah bisa di beli,
udah habis semua waktu yang dipunyai,

akhirnya nggak ada bedanya manusia sama mesin.

And when you think more than you want Your thoughts begin to bleed

-Society, Eddie Vedder .

sekarang itu jamannya ngejar passion. 
itu kata buku-buku carreer coach yang sering gua baca.
katanya kalo kerja pakai passion pasti kamu akan selalu bahagia dan nggak ngerasa kerja. 
padahal tetep aja kerja, tetep aja capek hati, capek pikiran.
capek itu indikasi, kalau manusia itu bukan mesin, manusia itu bukan robot.
sesuka sukanya orang sama suatu jenis makanan,
gak ada yang bakalan mau makan yang sama setiap hari.
semua itu semua cuman kamuflase supaya manusia mau kerja.
kerja terus seumur hidup.
sampe tua, sampe mati.

seperti katak yang direbus didalam panci yang bermotif nyamuk.
merasa bahagia padahal menderita juga.