Hallo.. udah lama ga ngeblog, Sepulang dari jerman, jujur saya sibuk (beneran). selain sibuk beresin tesis (yang ga kelar-kelar), dan rumah yang nggak pernah bisa rapih ini, saya pun dihadapkan pada kenyataan bahwa sekarang saya punya profesi tambahan baru yaitu.. sebagai...
...*drum roll*...
Tante kost-kosan (tante yah.. karena saya belum ibu-ibu xD)
Yah.. jadi kerjaan saya tiap bulan sekarang adalah nagihin
uang kost-kostan kepada 8 orang penghuni kamar kosan milik ayah saya *meh*. Pekerjaan
ini, bagi beberapa orang mungkin remeh-temeh tapi bagi saya ini pekerjaan yang
cukup menantang nyali. Sebagai seorang ansos tinggi gengsi yang merasa lebih
cocok kerja sama alat daripada sama orang, profesi sebagai seorang tante
kost-kostan cukup membuat saya panas dingin *lebay*. Tapi saya serius loh, buat
saya ini bukan pekerjaan mudah.
Ilmu social, ga pernah jadi perkara mudah buat saya. For me, making
friends is never easy, it’s difficult, exhausting and uncertain. I hate being rejected.
Kadang masuk ke suatu lingkungan social itu semuanya serba tidak pasti, kamu
bisa diterima, atau di tolak. Dan saya benci kalau jawabannya no.2. banget.
(itulah juga mungkin alasan kenapa saya masih single hari ini *hahaha*).
Ketika saya dihadapkan pada kenyataan bahwa saya sudah jadi
tante kosan dan harus berhubungan dengan 8 orang dengan latar belakang yang
berbeda dengan saya, dan dengan kondisi ekonomi yang berbeda-beda. Saya sempet minder dan mikir berulang kali, apa ia saya mampu jalanin ini? apa ia saya bisa turunin gensi ini?
salah satu yang bikin galau banget dari urusan tante kosan adalah saya
nggak tau gimana caranya menghadapi orang yang hobi telat bayar kosan.
Orang yang telat bayar kosan pasti punya alasan, dan alasan utama mereka sering kali adalah masalah ekonomi. Dan mungkin kalian tau, kalo nonton berita
siang-siang, banyak banget kasus pembunuhan yg terjadi dengan latar belakang ekonomi. Kalian mungkin
pernah dengar cerita tentang pembacokan seseorang karena menagih hutang yang nominalnya kecil, atau orang yang ditonjok ketika menagih hutang atau yang ditusuk juga ada dan kejadian mengenaskan lainnya ketika seseorang sedang menagih hutang.That's cazzyyy.....
Terus terang, ini PR banget buat saya (seorang-ansos-tinggi-gengsi) saya nggak mau berakhir seperti kisah-kisah diatas. Dari kondisi ini saya belajar banget tentang bagaimana caranya menghadapi orang. Bob Marley pernah bilang kayak gini :
"you never know how strong you are until being strong is the only choice that you have"
And at this moment, God Doesn't give me any choice but to deal with it. so i deal with it. saya juga belajar dari pepatah (atau hadist) Rasul yang pernah dibilang di ceramahnya Aa Gym, katanya, niat baik itu harus disampaikan dengan cara yang baik, karena kalau caranya salah, sebaik apapun niatnya pasti tetep salah. Jadi ketika tiba waktunya saya harus berhadapan dengan mereka, saya coba sebaik-baiknya untuk bersikap dan berkomunikasi yang baik dalam menyampaikan tuntutan saya. saya berusaha adil, menyeimbangkan antara apa yang saya anggap prinsip, dan keadaan yang sedang mereka alami. saya coba kasi keringanan sampai batas tertentu, diluar itu saya harus berani ambil sikap, Karena biar bagaimanapun, business is bussiness (kata Donald Trump).
I was stressed and depressed. but i try. i try to communicate in a good manner. i search how to do it on google and try it, i fake it until i make it. and i pray to God for He gave me bravery to deal with it
sisanya tinggal doa sama Allah SWT. semoga saya dilindungi dari hal-hal yang tidak baik. *amiin*.
So far.. hal-hal ini cukup menstimulus keberanian dan kemampuan management saya. saya harus mampu mengatur waktu dan uang. dan itu juga yang jadi PR saya saat ini. sekarang, saya masi punya banyak hal-hal yang ingin saya kerjakan (belajar bahasa jerman, latihan wawancara, belajar programing, belajar ekonomi, ngerjain soal kalkulus, menggambar, masak dll dll) tapi entah mengapa makin kesini rasanya waktu semakin terasa begitu pendek. i wish i had more days in a week!!
Dan uang kosan yang jadi tanggung jawab, kalau bisa jangan sampai terpakai buat kebutuhan pribadi. it's not my money. i have no right to use it. Sejauh ini hal itu masih bisa dikendalikan walau kadang suka terpakai kalau tiba-tiba ada kebutuhan mendadak yang tidak memungkinkan untuk mengambil ATM dalam waktu singkat, tapi saya selalu menggantinya secepat mungkin. Pokonya akhir bulan cashflow harus balance.
Selain keberanian dan kemampuan management, sebagai seorang creative junkie, saya melihat berbagai kemungkinan untuk mengembangkan bisnis ini. banyak banget yang bisa dikerjain ternyataa! dari pembenahan sistem management operasional, renovasi untuk meningkatkan nilai tambah, serta turunan usaha lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. my imagination was running so wild!. tapi kerativitas ini pun lagi-lagi harus difilter sesuai syarat batas pada paragraf sebelumnya (waktu dan uang).
Dan PR yang terakhir adalah saya harus mulai cari kerja lagi. karena uang tabungan sudah semakin menipis *Astagahhh*. Dan saya sudah berjanji pada diri saya sendiri, kalau saya nggak akan balik ke kantor lama. my old comfort zone. karena kalau disana terus, saya yakin saya ga akan bisa berkembang. selain itu janji saya adalah saya nggak akan nyusahin orang tua *amiinn*
So welcome to the class of adulthood dear myself!!
Meskipun melelahkan tapi tetep harus dijalani. yakin aja kalau ada makna dibalik semua kejadian.
bukankah manisnya hidup dirasa setelah lelah bekerja?
The universe works in a rational maner
Percayalah, kalau saya bisa lulus dari ujian kecil ini, maka tentu saja saya akan lebih siap untuk tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar didepannya.
Ayo Semangatt!! xD