25 Sep 2014

A Concrete heart

A concrete heart,
Can always be resistant against all pressures,
But it'll be broken into pieces,
When it falls.

22 Sep 2014

A Guy From the North

A Guy from the north 
Standing in the hall of a plane hangar
With his camera
And his green grey jacket
Folding his hand 
Staring at crane above the attic
from his green blue eyes

A Guy from the north 
cyling to the south.
capture things with his camera
while listening to the go find

A guy from the north 
Share his vision trough his camera
Brought me a cherry cheese cake
and a bottle of white wine
and said
"come sit with me, and see what i saw"



7 Sep 2014

//

Dalam sebuah pesta
Dengan orang-orang yang tak berbicara bahasa mu
Dan hingar bingar yang memeriahkan
Yang membuat lupa segalanya
Kau menari dan sambil terus bernyanyi
Tetap menari, bernyanyi dan tertawa, hingga lelah
Hingga semua orang pergi,
Hingga hanya kau dan ruangan apartemen
Dan lampu-lampu
Merah, biru tua, hijau.
Sebelumnya kau datangi sebuah rumah tua berdinding putih
Dikebun belakangnya ada sebuah pohon mangga
Dan tangki air yang masih jernih
Namun banyak sekali ulat keked
Ada lebih dari 10
Semuanya menggantung di sarang laba-laba tanpa laba-laba
Satu ulat jatuh ke rambut
Lalu kau berteriak super histeris
Berlari ke jalan pengkolan itu
Kau temui penjual nasikuning dengan gunting
Kau mintakan dia untuk menggunting rambut berulat itu
Sambil menggengam ulat itu ditangannya, lalu dia tersenyum
"Sekarang sudah tidak apa-apa"
Senyumnya menyiratkan kata-kata itu
Pagi menjelang.
Katanya pagi itu adalah pagi idul fitri
Lalu semuanya berpakaian putih, dan berkerudung putih
Seorang bibi, datang menemui
Memberikan sebuah amplop
Yang berisi sejumlah uang
Dan secarik tulisan dari seorang yang kau kenal
"Terima kasih telah merawat mama"

5 Jul 2014

Cinta Dimata Seorang Ibu Tuti

Sing me to sleep
Sing me to sleep
I'm tired and I
I want to go to bed

Sing me to sleep
Sing me to sleep
And then leave me alone

Don't try to wake me
In the morning
Cause I will be gone

Don't feel bad for me
I want you to know
Deep in the cell of my heart
I will feel so glad to go

Sing me to sleep
Sing me to sleep
I don't want to wake up
On my own anymore

Sing to me
Sing to me
I don't want to wake up
On my own anymore

Don't feel bad for me
I want you to know
Deep in the cell of my heart
I really want to go

There is another world
There is a better world
Well, there must be
Well, there must be


Menyerah memang selalu lebih mudah daripada memilih untuk berani, mencoba, lalu gagal. satu hal yang saya pelajari dari seorang ibu tuti adalah semangat juangnya yang luar biasa. Beliau adalah wanita paling berani sekaligus wanita paling kuat yang pernah saya kenal.Semasa hidup Ibu Tuti mengajarkan bahwa cinta dan kasih sayang bukan hanya sekedar kata benda atau kata sifat. Dimata Ibu Tuti cinta adalah kata kerja, sesuatu yang 'menggerakan'. Dan mencintai hanya mampu dilakukan oleh seorang pemberani. 

Sejak 11 tahun yang lalu sejak ayah di PHK beliaulah yang kemudian jadi tulang punggung keluarga, tetap bekerja meski perusahaan memperlakukannya dengan tidak adil, tetap menjadi ibu yang baik kami dengan selalu berusaha untuk 'ada' disaat kami membutuhkan seorang sosok yang mengayomi serta mengusahakan apapun agar kami tak kekurangan satu apapun. Berkali-kali kami katakan padanya untuk berhenti mengkhawatirkan kami dan mulai lah memikirkan diri sendiri. tapi itu tidak pernah terjadi, karena baginya bahagianya adalah membahagiakan kami. 

Ibu Tuti berulang kali masuk rumah sakit dan didera berbagai penyakit. namun beliau tetap memilih untuk berusaha sekuat tenaga untuk kembali sehat dan berkumpul bersama kami. sampai 26 Juni 2014 tuhan yang lebih menyanginya, menjemputnya untuk kembali pulang. 

Kalau ada hal yang paling menyesakkan dada dari semua kejadian ini mungkin adalah penyesalan yang teramat besar karena kami semua terlambat menyadari bahwa kami belum mampu membalas cinta yang teramat besar yang telah membuat ibu tuti demikian berani dan tegar berjuang hingga akhir hayat untuk membahagiakan orang yang dicintainya hingga tuhan yang lebih mencintainya memilih untuk mengambilnya kembali. Lagu diatas tentunya adalah lagu kami bukan lagu ibu Tuti.

14 Mei 2014

Life Lately : Still Trying to Figure It Out


Hallo.. udah lama ga ngeblog, Sepulang dari jerman, jujur saya sibuk (beneran). selain sibuk beresin tesis (yang ga kelar-kelar), dan rumah yang nggak pernah bisa rapih ini, saya pun dihadapkan pada kenyataan bahwa sekarang saya punya profesi tambahan baru yaitu.. sebagai...

...*drum roll*...

Tante kost-kosan (tante yah.. karena saya belum ibu-ibu xD)

Yah.. jadi kerjaan saya tiap bulan sekarang adalah nagihin uang kost-kostan kepada 8 orang penghuni kamar kosan milik ayah saya *meh*. Pekerjaan ini, bagi beberapa orang mungkin remeh-temeh tapi bagi saya ini pekerjaan yang cukup menantang nyali. Sebagai seorang ansos tinggi gengsi yang merasa lebih cocok kerja sama alat daripada sama orang, profesi sebagai seorang tante kost-kostan cukup membuat saya panas dingin *lebay*. Tapi saya serius loh, buat saya ini bukan pekerjaan mudah.

Ilmu social, ga pernah jadi perkara mudah buat saya. For me, making friends is never easy, it’s difficult, exhausting and uncertain. I hate being rejected. Kadang masuk ke suatu lingkungan social itu semuanya serba tidak pasti, kamu bisa diterima, atau di tolak. Dan saya benci kalau jawabannya no.2. banget. (itulah juga mungkin alasan kenapa saya masih single hari ini *hahaha*).

Ketika saya dihadapkan pada kenyataan bahwa saya sudah jadi tante kosan dan harus berhubungan dengan 8 orang dengan latar belakang yang berbeda dengan saya, dan dengan kondisi ekonomi yang berbeda-beda. Saya sempet minder dan mikir berulang kali, apa ia saya mampu jalanin ini? apa ia saya bisa turunin gensi ini? 

salah satu yang bikin galau banget dari urusan tante kosan adalah saya nggak tau gimana caranya menghadapi orang yang hobi telat bayar kosan.

Orang yang telat bayar kosan pasti punya alasan, dan alasan utama mereka sering kali adalah masalah ekonomi. Dan mungkin kalian tau, kalo nonton berita siang-siang, banyak banget kasus pembunuhan yg terjadi dengan latar belakang ekonomi. Kalian mungkin pernah dengar cerita tentang pembacokan seseorang karena menagih hutang yang nominalnya kecil, atau orang yang ditonjok ketika menagih hutang atau yang ditusuk juga ada dan kejadian mengenaskan lainnya ketika seseorang sedang menagih hutang.That's cazzyyy.....

Terus terang, ini PR banget buat saya (seorang-ansos-tinggi-gengsi) saya nggak mau berakhir seperti kisah-kisah diatas. Dari kondisi ini saya belajar banget tentang bagaimana caranya menghadapi orang. Bob Marley pernah bilang kayak gini :

"you never know how strong you are until being strong is the only choice that you have" 

And at this moment, God Doesn't give me any choice but to deal with it. so i deal with it. saya juga belajar dari pepatah (atau hadist) Rasul yang pernah dibilang di ceramahnya Aa Gym, katanya, niat baik itu harus disampaikan dengan cara yang baik, karena kalau caranya salah, sebaik apapun niatnya pasti tetep salah. Jadi ketika tiba waktunya saya harus berhadapan dengan mereka, saya coba sebaik-baiknya untuk bersikap dan berkomunikasi yang baik dalam menyampaikan tuntutan saya. saya berusaha adil, menyeimbangkan antara apa yang saya anggap prinsip, dan keadaan yang sedang mereka alami. saya coba kasi keringanan sampai batas tertentu, diluar itu saya harus berani ambil sikap, Karena biar bagaimanapun, business is bussiness (kata Donald Trump)

I was stressed  and depressed. but i try. i try to communicate in a good manner. i search how to do it  on google and try it, i fake it until i make it. and i pray to God for He gave me bravery to deal with it

sisanya tinggal doa sama Allah SWT. semoga saya dilindungi dari hal-hal yang tidak baik. *amiin*.

So far.. hal-hal ini cukup menstimulus keberanian dan kemampuan management saya. saya harus mampu mengatur waktu dan uang. dan itu juga yang jadi PR saya saat ini. sekarang, saya masi punya banyak hal-hal yang ingin saya kerjakan (belajar bahasa jerman, latihan wawancara, belajar programing, belajar ekonomi, ngerjain soal kalkulus, menggambar, masak dll dll) tapi entah mengapa makin kesini rasanya waktu semakin terasa begitu pendek. i wish i had more days in a week!!

Dan uang kosan yang jadi tanggung jawab, kalau bisa jangan sampai terpakai buat kebutuhan pribadi. it's not my money. i have no right to use it. Sejauh ini hal itu masih bisa dikendalikan walau kadang suka terpakai kalau tiba-tiba ada kebutuhan mendadak yang tidak memungkinkan untuk mengambil ATM dalam waktu singkat, tapi saya selalu menggantinya secepat mungkin. Pokonya akhir bulan cashflow harus balance. 

Selain keberanian dan kemampuan management, sebagai seorang creative junkie, saya melihat berbagai kemungkinan untuk mengembangkan bisnis ini. banyak banget yang bisa dikerjain ternyataa! dari pembenahan sistem management operasional, renovasi untuk meningkatkan nilai tambah, serta turunan usaha lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. my imagination was running so wild!. tapi kerativitas ini pun lagi-lagi harus difilter sesuai syarat batas pada paragraf sebelumnya (waktu dan uang).

Dan PR yang terakhir adalah saya harus mulai cari kerja lagi. karena uang tabungan sudah semakin menipis *Astagahhh*. Dan saya sudah berjanji pada diri saya sendiri, kalau saya nggak akan balik ke kantor lama. my old comfort zone. karena kalau disana terus, saya yakin saya ga akan bisa berkembang. selain itu janji saya adalah saya nggak akan nyusahin orang tua *amiinn*

So welcome to the class of adulthood dear myself!!
Meskipun melelahkan tapi tetep harus dijalani. yakin aja kalau ada makna dibalik semua kejadian.
bukankah manisnya hidup dirasa setelah lelah bekerja?
The universe works in a rational maner
Percayalah, kalau saya bisa lulus dari ujian kecil ini, maka tentu saja saya akan lebih siap untuk tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar didepannya.
Ayo Semangatt!! xD





26 Mar 2014

Tentang simpul-simpul.

Hidup mungkin semacam benang kusut dengan jutaan simpul yang membelit yang membentuk sebuah gambar besar yang indah. 

Jutaan mahluk hidup dibumi ini. Dimana masing-masing individu ini hidup dengan belitan simpulnya masing-masing. beberapa orang masi terjebak diantara belitan simpulnya sendiri, ada yang panik karena melihat orang lebih berhasil memecah simpulnya lebih dulu, ada yang tenang, ada yang menikmati, ada yang memilih untuk keluar sejenak dan mencoba mencari solusi lain untuk melepaskan simpulnya sendiri tanpa merasa tergaggu dengan mereka yang sudah berhasil memecah simpulnya lebih dulu.

Beberapa orang belajar dari lilitan simpul-simpul yang membelitnya, beberapa merasa orang paling malang karena terus membandingkan keruetan simpul-simpulnya dengan simpul-simpul orang lain. mereka yang berhasil lepas dari lilitan simpul-simpul biasanya menjadi lebih bijak, ada juga yang jadi lebih sinis. beberapa yang menjadi bijak mungkin sudah menyadari bahwa semua manusia mengalami hal yang sama. mungkin tiap individu diberi simpul yang berbeda. tapi bebannya tetap sama atau setidaknya sebading dengan kapasistas kemampuan individu tsb. 

Pagi ini saya melihat seorang tetangga yang sepertinya sudah berhasil memecah simpulnya. saya ingat sekali dulu betapa dirinya merasa cukup superior diantara tetangga-tetangga lainnya. karena hidupnya lebih mapan, dengan suami yang ideal, dan anak-anak manis yang lucu-lucu. sehingga dia melihat hidupnya lebih bermartabat dari orang lain. memandang rendah orang-orang sekelilingnya dan sering kali berkata cukup nyinyir. saya ingat sekali waktu dulu saya masi kecil, karena terlalu sering main kerumah si tetangga  ini saya dimarahi ibu karena katanya, ibu dengar gosip bahwa saya anak nakal yang jarang belajar yang kerjaanya hanya menggangu anaknya (tetangga saya ini) sehingga anak tetangga ini jadi malas belajar. jadilah saya jarang main lagi dengan anak tetangga ini karena takut dimarahi ibu.

Lalu tahun berganti, keluarga si tetangga ini mulai menemukan simpul-simpul yang ternyata membelit keluarganya. anak-anak manis yang lucu-lucu tersebut teryata tumbuh dengan bebagai permasalahannya. keluarga bahagia tersebut mengalami jatuh bangun saat anak-anak manis yang dibanggakannya ternyata merupakan ujian terbesar dari keluarganya. berbagai peristiwa terjadi beberapa membuatnya cukup depresi dan mempertanyakan mengapa hal tersebut terjadi pada keluarganya. sepertinya harga dirinya terkoyak. memori terakhir yang saya ingat darinya adalah dia menjadi pribadi yang lebih sinis.

Sampai pagi ini..

Setelah beberapa tahun jarang bertemu, hari ini saya liat dia sedang mengobrol dengan tetangga di depan. seperti biasa saya menyapa, dan suprisingly.. dia menyapa saya. menanyakan keadaan ibu lalu diakhiri dengan doa, semoga segala usaha saya dilancarkan dan ibu lekas sembuh. masih agak sedikit kaget saya ucapkan terimakasih kepadanya. 

Entah dia hanya kasihan pada saya atau memang sudah benar-benar berubah. tetapi saya lihat tatapan wajahnya kini sudah melunak, ada senyum di wajahnya. Tuhan selalu punya cara untuk membuat manusia belajar. dan sepertinya kali ini sang tetangga yang dulu sinis itu sudah belajar dan mungkin berhasil keluar dari simpul-simpul yang melilitnya? saya tidak tau. yang pasti saya yakin kali ini hidupnya sudah lebih damai. :)

Bandung, 26 Maret 2014

5 Jan 2014

Catatan sehabis Jogging

Hari ini saya jogging *waw*. gak jauh sih, cuman setengah keliling komplek langerkamp aja, mungkin jaraknya cuman sekitar 0.3 mil *cupu*. tapi itu saya anggap sebagai pencapaian yang cukup 'wow' buat saya diawal tahun 2014 ini. mengingat saya sangat anti dengan olah raga yang menguras keringat :P

Berawal dari baca artikel soal Blearch di the oatmeal yang cukup membuat penasaran, dalam artikel tersebut, penulis (Mathew Inman) menceritakan tentang alasan kenapa dia memilih untuk jadi long runner. Mathew Inman adalah orang kreativ pemilik website terkenal the oatmeal (siapa yang ga tau the oatmeal?) .orang kreativ semacam Mathew Inman, memang sangat sensitiv dan mudah terdistraksi, entah oleh ide-ide baru, atau masalah lainnya. dalam komiknya diceritakan bahwa, ia lari untuk mencari kekosongan. dia bilang semua keributan yang ada disekelilingnya tidak sebanding dengan kebisingan yang ada dikepalanya. he run, to seek the void.



Blerch sendiri digambarkan sebagai sebuah mahluk yang selalu menempel pada setiap orang yang kerjaannya memprovokasi kita untuk menunda-nunda semua hal. dalam komiknya Mathew Inman menggambarkan Blearch itu seperti gumpalan lemak perut yang hobi banget makan.

Blerch says : Just do it later
Waktu saya baca soal artikel tersebut, saya sedang dalam kondisi yang sangat nyaman bersama si Blearch yang ada di pundak kiri saya. 2 hari ini saya sukses mendekam dalam 'bunker' saya, browsing artikel ryan gosling yang super gak penting di buzzfeed dan nonton serial the big bang theory. Sebenernya saya agak khawatir karena ada kerjaan deadline yang harus diberesin, tapi ya itu, karena saya nurut banget sama si Blerch yang nangkring di pundak kiri saya jadinya saya buang 2 hari ini tanpa satu progress apapun *haha.

Setelah terinspirasi oleh tulisan tentang si Blerch ini, saya putuskan hari ini untuk coba jogging mumpung ga terlalu dingin (7 derajat), mumpung masi pagi (jam 12 siang), mumpung bisa menghirup udara bersih (di Braunschweig). Selama lari si Blearch bener-bener cerewet, berkali-kalinya saya mikir ga bisa lanjutin lari karena kaki sakit. Akhirnya setelah 0.3 mil dan nafas saya mulai nggak teratur si Blearch menang, saya berhenti lari dan lanjut jalan cepat aja untuk bikin suhu tubuh tetap hangat, karena kalo nggak bisa masuk angin. akhirnya kombinasi jalan dan lari hari ini saya berhasil 'berpindah' sebanyak 1.22 mil. yah.. lumayan lah buat permulaan.:P

Setelah lari (dan jalan) si Blearch masi tetep cerewet, tapi saya merasa pikiran agak sedikit jernih. Baca artikel yang agak berat (soal politik gitu, *meh) kerasa lebih mudah. mungkin next time harus dirutinkan, bukan untuk ngurangin berat badan, cuman supaya si Blerch diem dan pikiran lebih jernih aja. ayo semangat meiritaa! :P





3 Jan 2014

catatan akhir 2013 dan awal tahun 2014

Hi there!

Udah tahun baru lagi aja, senangnya! 
Tahun 2013, setelah di ingat-ingat kembali, ternyata seru juga. awal-awal tahun kehidupan masih serba sama, tapi ditengah-tengah ternyata cukup banyak kejutan juga, banyak hal baik yang patut di sukuri diantaranya: ipk naek, thesis mulai jalan, pertama kali merantau (6 bulan aja sik), teman-teman baru dan lama yang ketemu disini, belajar bahasa, dan lain-lain. cukup menyenangkan lah. hal-hal sedihnya banyak juga: mama yang masi sakit (semoga cepat sembuh ibu tuti!), masi jomblo *haha, dan sedikit stress akibat ketidaklancaran disana dan disini. tapi apapun yang terjadi saya tetap milih untuk jadi manusia happy, yang selalu berusaha untuk tetap bersyukur atas apa-apa saja yang terjadi selama ini.

Bicara soal teman baru, 4 bulan disini cukup banget jadi ajang belajar dan mengenal karakter orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. bener banget memang pepatah yang mengatakan bahwa: karakter seseorang bisa dilihat dari prilaku mereka ketika travelling. teman-teman yang besar di eropa cenderung sangat irit, bukan pelit yak, tapi irit. time is your only asset memang benar-benar dipegang. buat orang yang unorganized dan santai seperti saya, rasanya orang-orang ini kok pelit banget, rugi banget rasanya ngeluarin 1/2 euro buat kopi aja. Tapii, ternyata hidup disini memang nggak gampang, beberapa teman harus bekerja paru waktu untuk membiayai kuliah mereka, melunasi 'student-loan' mereka, belajar siang malam karena susah banget u/ memahami bahan kuliahnya dll. beberapa dari mereka memang bukan penganut 'live the moment while you can, and money can be earn later', gak heran kalau banyak dari mereka yang depresi dan jadinya sinis sama orang. 

Beberapa teman yang memang kesini cuman 6 bulan dan dapet funding tiap bulan dari beasiswa, cenderung gak ragu-ragu untuk menghabiskan uang lebih banyak untuk merasakan hal-hal baru, kayak mabuk, atau travelling ke berbagai negara dengan kereta api yang ternyata juga, tidak murah! yeah, nggak ada yang murah di eropa! Dulu saya sering berfikir ingin ke eropa karena di eropa kita bisa mengunjungi beberapa negara sekaligus. tapi  ternyata nggak juga, karena apa karena kita terbatas sama keuangan dan waktu.

Sekarang sekarang saya mengerti kenapa kebanyakan orang eropa cenderung well organized, dan sangat perhitungan, disini orang nggak pernah bisa benar-benar santai, saya, yang biasanya go with the flow pun mau nggak mau harus bisa sedikit lebih ngatur waktu, karena apa? karena transportasi umum nggak murah dan nggak selalu ada tiap waktu, dan toko nggak buka hari minggu, karena jasa dihargai perjam, dan semua orang sibuk. 

Perbedaan antara saya dan teman-teman dari eropa yg paling jelas adalah, ketika saya liat bus yang mau saya naiki sudah dekat halte saya biasanya membiarkan bus tsb lewat dan nunggu untuk bus yang berikutnya, meskipun cuman 10 menit, sedangkan mereka, mereka akan lari, ngejar busnya. mereka juga rata-rata males ngeluarin uang buat makan diluar, beberapa milih bekal sandwich atau cari hostel yang bisa dipakai masak. Bagusnya travelling sama mereka adalah biasaya saya nggak ngabisin uang terlalu banyak, dan banyak tempat yang didatengin. tapi ya itu setelahnya kaki terasa mau copot, dan badan sakit-sakit selama seminggu karena kemana-mana jalan kaki dan ga mau naik angkot, maklum harga angkutan umum juga nggak murah. haha

Dari gaya hidup biasaya teman-teman disini cenderung praktis-praktis, sarapan cuman roti yg bisa dibikin semenit aja, rata-rata mandi nya malem. dari pembicaraan dengan beberapa teman kosan saya jadi tau kalau perempuan eropa itu cenderung perempuan mandiri yang tau banget apa yang mereka mau, kebanyakan nggak pada bisa masak karena mereka emang nggak berniat untuk jadi ibu rumah tangga yang tinggal dirumah, beberapa teman kosan juga menganggap pernikahan itu sesuatu yg tidak penting. melihat keadaan yang ada seperti itu nggak heran kalau laki-aki disini kebanyakan pada bisa masak sendiri, pasif, kaku dan nggak terlalu memanjakan pacar mereka. menurut cerita seorang teman dari perancis, mereka butuh jadi setengah mabuk dulu untuk bisa bener-bener nikmatin party dan hal ini pun dibenarkan oleh seorang teman di belanda *kasihan yah haha.

Dari mereka saya belajar banyak banget soal menghargai waktu, kalau liat mereka kayaknya saya ini begitu tua dan lambat *haha. tapi saya cukup merasa bersyukur lahir dan besar di indonesia yg kacau tapi orang-orangnya sangat tau cara menikmati hidup, jadi meskipun tanpa alkohol kita bisa tetep senang-senang. 

    


1. with the ayidins at Essen
2. with esma, on our way to cologne and duesseldorf
3. with esra, putri ahmi, and huda at Delft
4. labmathers meet up with pradipski and putri-ahmy and erwin at volendam
5. with ruddy and erwin at berlin
6.Enjoying street musician at prague wif helene and harsh