7 Sep 2014

//

Dalam sebuah pesta
Dengan orang-orang yang tak berbicara bahasa mu
Dan hingar bingar yang memeriahkan
Yang membuat lupa segalanya
Kau menari dan sambil terus bernyanyi
Tetap menari, bernyanyi dan tertawa, hingga lelah
Hingga semua orang pergi,
Hingga hanya kau dan ruangan apartemen
Dan lampu-lampu
Merah, biru tua, hijau.
Sebelumnya kau datangi sebuah rumah tua berdinding putih
Dikebun belakangnya ada sebuah pohon mangga
Dan tangki air yang masih jernih
Namun banyak sekali ulat keked
Ada lebih dari 10
Semuanya menggantung di sarang laba-laba tanpa laba-laba
Satu ulat jatuh ke rambut
Lalu kau berteriak super histeris
Berlari ke jalan pengkolan itu
Kau temui penjual nasikuning dengan gunting
Kau mintakan dia untuk menggunting rambut berulat itu
Sambil menggengam ulat itu ditangannya, lalu dia tersenyum
"Sekarang sudah tidak apa-apa"
Senyumnya menyiratkan kata-kata itu
Pagi menjelang.
Katanya pagi itu adalah pagi idul fitri
Lalu semuanya berpakaian putih, dan berkerudung putih
Seorang bibi, datang menemui
Memberikan sebuah amplop
Yang berisi sejumlah uang
Dan secarik tulisan dari seorang yang kau kenal
"Terima kasih telah merawat mama"

Tidak ada komentar: