5 Okt 2011

complain 1.


Jadi ceritanya gw lagi bête.. jadi nggak mau nulis pake bahasa inggris!.  Postingan kali ini gw akan complain! Total complain! Jadi kalo kalian lagi bad mood sebaiknya skip aja tulisan ini. I mean it!

Complain gw  yang pertama adalah tentang: Bahasa.
Kenapa sih gw lahir di Indonesia?! Yang bahasanya mesti Indonesia?! Dan Indonesia kenapa sih mesti pake bahasa Indonesia?! Sedangkan semua textbook pelajaran gw semuanya bahasa inggris?! Ini mempersulit hidup beneran deh!! Udah mah pelajarannya susah.. ditambah kendala bahasa lagi! Pantes aja orang Indonesia banyak yang bodo! Orang jepang pinter pinter karena mereka tau bahasa mereka lebih sulit dari bahasa manapun di dunia seorang anak di jepang harus bisa menghafalkan sampai 1945 huruf kanji, dan mengingat banyaknya huruf yang harus dihafalkan maka pemerintah jepang membantu dengan membuat versi terjemahan semua textbook itu kedalam bahasa jepang. Lah bagaimana dengan pemerintah kita? jangankan melakukan terjemahan kedalam bahasa indonesia menuntaskan buta huruf aja susah banget.

Jadi inget cerita seorang teman dari belanda tentang Babel Tower. cerita ini diambil dari buku kitab genesis milik umat kristian. oke oke gw tau gw muslim, tapi ya udah lah it's just a story anyway.. nggak tau bener nggak tau nggak, tapi yang jelas cerita itu dan pengalaman gw saat ini, membuat gw merasa bahwa indonesia kena hukuman paling sial dari cerita ini.

singkat kata cerita babel tower ini mengisakhan tentang keangkuhan manusia yang akhirnya dikasi hukuman sama tuhan. ceritanya dimulai dengan awal mula kehidupan manusia di bumi yang berasal dari satu sumber yaitu Adam dan Hawa, idealnya, kalau manusia yang ada di seluruh dunia ini adalah bernenek dan kakek satu, kakek adam dan nenek hawa, maka bahasa yang digunakan anak cucu mereka juga harusnya satu aja dong. Lah tapi pada kenyataannya, di bumi ini mungkin ada lebih dari 300 jenis bahasa yang belum ditambah dengan jumlah bahasa di masing-masing daerah yang lebih kecil . nah jadi.. (muter muter) menurut  cerita babel tower ini juga, dulunya bahasa manusia yang ada di bumi ini ya cuman satu. nah ceritanya manusia-manusia yang dulu tersebar di berbagai penjuru dunia itu bertemu di satu tempat datar yang kalo ga salah namanya adalah land of shinar, di sini anak cucu keturunan nabi nuh yang selamat dari banjir bandang takut akan bercerai berai lagi, maka dari itu ditanah shinar itu mereka berencana untuk bikin sebuah kota dengan menara di tengahnya 

The babel tower
source:http://ldolphin.org/babel.html




so what's the freakin problem of building A tower anyway?! jadi katanya tujuan awal dari pembuatan tower bible ini adalah untuk mendekatkan si manusia-manusia ini dengan tuhan dan mengindari kekhawatiran mereka dari terpecah belah dan tersebar di seluruh muka bumi. namun seiring dengan berjalannya waktu *halah!*, ambisi manusia-manusia ini berubah. dengan angkuhnya mereka ingin membuat menara yang puncaknya di surga, sehingga (katanya lagi) kalau pun mereka mau, mereka bisa nembak matahari dari puncak si menara babel ini atau bahkan bertemu dengan tuhan. tujuan awal untuk memberikan penghormatan pada tuhan berujung pada tujuan serakah manusia yang ingin berbagi kekuatan dengan tuhan, Sang Tuhan marah dong.. akhirnya orang -orang dari kota ini disebar lagi ke seluruh dunia lalu mereka diberi bahasa yang beda-beda! supaya diantara orang-orang ini ga ada lagi yang ngerti satu sama lain.

balik lagi ke statement terakhir dari paragraf ketiga, kenapa gw bilang indonesia paling sial?
1. karena bahasa indonesia tidak memiliki pola baku atas kalimat-kalimatnya. sehingga relativ sulit untuk mempelajari bahasa asing dengan pola bahasa indonesia. sedangkan beberapa bahasa internasional lainnya umumnya memiliki struktur dan pola yang hampir mirip. bahasa kita agak mirip sih dengan bahasa melayu. tapi melayu gitu?! siapa yang pake bahasa melayu?! cuman malaysia mungkin.. dan di malaysia ada apa?! orang malaysia aja belanjanya kepasar baru  (<--ini murni sentimen pribadi.. no offense :P).

2. Nobody use indonesian language internationally!. lihatlah china! invansi ekonominya yang gila-gilaan bikin bahasa cina (mandarin) jadi salah satu bahasa internasional yang wajib dipakai!. indonesia? dudududu... 8|

Complain gw selanjutnya adalah tentang: Kerjaan orang ilmu ukur bumi.

gw bete.. se bete-betenya! sama orang orang ilmu ukur bumi yang bikin peta! mereka terlalu kreativ ato gimana ya?! kok bisa bikin peta referensi nya beda-beda caranya beda-beda padahal yang di petain itu satu bumi! sumprit dah! kalo mau metain bumi sama bulan referensinya beda boleh lah.. ya ini satu-bumi dibikin beda-beda.. kalo satu peta referensinya beda-beda kan yang make jadi bingung.. mesti di convert dulu lah, di koreksi lagi.. kenapa mereka ga kompak aja sih?! pake satu aja gitu WGS 1984 atau UTM.. udah beres!

kenapa peta-peta lama yang masi pake sistem Bessel atau yang lain-lainnya nggak di convert aja jadi satu peta yang sama.. kenapa pemerintah?! kenapa wahai pembuat peta?! tolong lah bantu kami yang memakai jasa anda! kami jadi harus ngerti juga perihal pemetaan dan tetek bengeknya yang notabenenya adalah kerjaan anda. model laut juga meskipun beda-beda dasarnya tetep sama = kontinyitas dan gerak! itu tok! palingan kalo mau kreatip ada tambah-tambah dikit sama hubungan laut atmosfir udah! itu aja udah ribet.. kami mohon lah orang-orang ilmu ukur bumi! kompaklah!!! pilih salah satu georeferensi yang fix.. biar kerjaan kami nggak nambah lagi *heu*


2 komentar:

Opik mengatakan...

Hahaha, jadi kesungging masalah pemetaannya. Biasanya sih mei emang yang digunain kalo gak UTM ya Geographic, dan datum-nya biasanya sih WGS 84. Masing2 projection, baik UTM atau Geographic itu memiliki kelebihan masing2, dan projection peta itu dibuat berdasarkan keinginan konsumen. Nah, jadi siapa yang salah? Pembuat atau Pengguna Jasa?, hehehehe ....

M.R mengatakan...

bwhahaha.. waduh maap ya pik.. ane ga tau kalo yey bikin peta juga hahaha :P..mungkin emang lu bener, dan gw juga percaya masing-masing proyeksi punya kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri..
well ini cuman sentimen pribadi gw kok.. yang merasa kesulitan belajar laut dan antek-anteknya dan masih juga dituntut untuk paham soal karena peta bumi dan tetek bengeknya :P