Beberapa bulan terkahir ini, selain disibukan dengan
pekerjaan kantor yang masi seputar itu-itu saja. Saya juga disibukkan dengan
kegiatan lain yaitu: bermain. Ya bermain. Setelah sekitar 3 bulan kerja di
kantor dan merasa cukup jenuh sama rutinitas kantor yang sangat menuras tenaga
dan pikiran *caelah*. Saya merasa butuh bertemu dengan orang-orang diluar
lingkungan kantor saya. Dan akhirnyalah saya kembali aktiv bermain couchsurfing.
Dengan mengikuti beberapa kegiatan gathering dan trip-trip
cantik sekitar kota. Saya mulai berkenalan dan berinteraksi dengan berbagai
macam manusia dengan berbagai latar belakang. Sebagai introvert yang tidak mau
terdefinisi *caelah (lagi)* saya memberanikan diri untuk berkenalan dengan
membaur dengan komunitas tersebut. Pertemuan yang pertama terjadi di waroeng
bandung, benar-benar menguras tenaga. Saya lelah luar biasa. Padahal hanya
ngumpul ngobrol-ngorbrol ngalor ngidul.
Namun setelah itu ada beberapa meeting lanjutan seperti
hiking-hiking dan camping-camping manja. serta acara trekking-trekking yang
juga manja *haha*. Dari situ kemudian saya mulai mengenal orang-orang yang
kemudian berubah dari sekedar kenalan menjadi teman.
Saya selalu bilang kalau saya bukan orang yang mudah
berteman. Dan saya bukan orang yang suka memaksakan seseorang untuk bisa
berteman dengan saya. Menurut saya itu semacam pemborosan energy. HAHA. Tapi
tidak otomatis saya bersikap dingin juga kepada orang-orang yang tidak saya
anggap teman. Saya tetap mencoba untuk ramah dengan semuanya karena itu semacam
bentuk pembawaan diri ketika berinteraksi social dengan orang lain. Mungkin
lebih kecara saya menghormati orang lain? Ya kan kita nggak tau siapa-siapa aja
yang potensial jadi teman kita di kemudian hari.
Ada salah satu kutipan ayat Al-Quran yang saya suka, tapi
saya lupa ayat berapa ,males google juga tapi kira-kira begini terjemahannya:
“Orang baik, hanya untuk orang yang baik. Dan begitu pula
sebaliknya.”
Sebenarnya secara umum ayat itu berlaku pada konteks jodoh.
Namun saya punya interpretasi saya sendiri *brace my own self from rotten
tomato rain from religion fanatics all over universe* *lol* *just kidding*.
Menurut saya, We attract people of our kind. Bukan hanya dalam konteks jodoh
namun dalam seluruh aspek kehidupan. Termasuk
dalam berteman. Jika hidup saya dibaratkan sebagai sebuah rumah dengan segala
macam isinya, maka mereka mereka yang saya anggap teman adalah mereka mereka
yang betah berlama-lama tinggal di dalam rumah saya.
So are you feeling comfortable being around me? If yes, then pobably we can be friends
J